Laman

Senin, 08 September 2014

Perjalanan ke gunung Prau 6-7 september 2014

Live is journey..

Setelah setahun tidak muncak, Alhamdulillah diberikan kesempatan oleh Allah untuk kembali ke negeri di atas awan.. Subhanallah.. Begitu indah..  :))

Bersama 10 orang #HexaRangers melakukan perjalanan ini.. Bukan aku yang mengajak mereka ke puncak, tapi merekalah yg mengantarkan aku ke puncak..

Persiapan seminggu sebelum hari H, menentukan transport ke dieng, perlengkapan dan logistik yg dibawa, karena persiapan adalah segalanya untuk keberhasilan suatu tujuan. Pembagian tugas sangatlah penting. Nova bertugas memastikan perlengkapan dan logistik, Danu Affan memastikan transportasi ke dieng.

Kami berangkat sabtu, 6 september 2014 pk 10.00 wib dari semarang, ngaliyan lebih tepatnya di rumah nova. Transportasi yg kami pilih adalah 2 buah angkot kuning yg beroperasi di jalan suratmo.. pilihan paling murah, karena banyaknya barang bawaan kami.

Lama perjalanan semarang-dieng adalah 5 jam, itu sudah termasuk kita berhenti untuk sholat dan makan siang. Sampe di tkp, tepatnya di Patak Banteng-Dieng pk 15.00 wib. Istirahat sebentar, ke toilet, terus nyemil nasi rames dan beli tiket masuk ke gunung Prau (4ribu/orang).

15.30 wib start perjalanan. Tracknya asyik. Diawal kita disuguhi anak tangga yg lumayanlah untuk pemanasan, karena melewati pemukiman penduduk terlebih dahulu. Sekitar 30 menit jalan kami sampai di pos 1 (sikut dewo), ternyata untuk ke pos 1 bisa ditempuh pake ojek.

Pos 1 ke pos 2 (canggal walangan) adalah track ringan, kami melewati perkebunan warga, yg jalurnya banyak pagar bambu untuk pegangan tangan. Dengan waktu tempuh kurang lebih 30-40 menit.

Setelah pos 2, mulailah tracking sebenarnya. Lintasannya lumayan ringan meski selalu naik dan mendaki. Sangat cocok untuk pemula seperti kami. Mirip track promasan-puncak ungaran, tapi lebih lebar dan lebih banyak variasinya.

Udara saat berjalan dingin, hanya saja karena kami terus bergerak lumayan untuk melawan dingin.

Sampai pos 3 (cacingan) waktu tempuh sekitar 50 menit dari pos 2. Matahari mulai bersembunyi pelan-pelan. Dan track semakin mendaki. Cara terbaik kami untuk tetap semangat adalah dengan berfoto-foto dalam perjalanan. Karena hati yg senang adalah energi yg luar biasa.

Dari pos 3 menuju ke camping ground sunrise view membutuhkan tenaga dan harus semakin fokus, karena selain semakin menanjak dan gelap, ada beberapa track yg licin dan harus menggunakan tali yg sudah disediakan sebagai alat bantu pendakian. Seru pokoknya, sambil bayangkan lagi adegan film action. Apalagi pas liat si ntin histeris n panik karena mau jatuh padahal enggak.. Hahaha..

Butuh waktu 2 jam 50 menit untuk sampe camp sunrise view gunung Prau. Itu hitungan saya, karena saya berada paling belakang dalam rombongan kami.

Sampainya disana kami mendirikan tenda, kemudian sholat maghrib dan isya. Oh iya, di puncak tidak ada sumber air, jadi kami membawa 2 jerigen air, dan banyak botol aqua.

Malam hari kami habiskan waktu untuk masak n cerita2, cuma bikin mie rebus sih, tapi bener kata affan, semua makanan di puncak itu rasanya enak.

Untuk menuju puncak mungkin kita bisa sendirian, meski mempunyai teman dalam team lebih baik. Tetapi untuk bertahan diatas puncak, kita wajib memiliki teman yg cocok dalam team yg solid. Dipuncak dingin bro.. Anginnya kenceng.. Mau bertahan hidup dipuncak, wajib punya team yg okee!!!

Pagi hari bersiap menyambut sunrise, jika bukan karena keindahannya, saya akan memilih terus melungker didalam tenda.

Foto-foto dengan berbagai gaya, meski cuma pake kamera hape. Semoga orang penemu ide menggabungkan hape dan kamera itu pahalanya gede ya bro. Hehehe.. oh iya, di puncak Prau ada sinyal lhooo.. lumayanlah bisa sms, telpon, n bbm-an.. hahaha..

Setelah puas foto-foto, team logistik mulai masak lagi untuk sarapan.. Thnx to nova, christin, devy, andita, dilis yg tidak membiarkan kami kelaparan. Menunya mie goreng aneka rasa, pake corned n sarden.

Setelah kenyang, kami berkemas untuk pulang, bongkar tenda dan packing kembali untuk turun gunung. Dan jangan lupa bawa turun juga semua sampah yg kita bikin.

Jalur pulang ini amazing bro.. Ke puncak teletubies 2565mdpl, viewnya dieng, telaga warna, keren pokoknya, kamu yg baca harus kesini.. ngelewatin hamparan sabana, penuh bunga-bunga (pake backsound suara syahrini).. hahahha. .

Masuk hutan pinus, track turun tapi adem hawanya bikin ngantuk. 2 jam 25menit waktu yg dibutuhkan untuj turun, dengan catatan itu waktu saya ya, 90 kg dengan sedikit berlari.. hehehe.. Danu dan Hugo menempuh waktu lebih cepat karena badannya lebih ringan.

Kembali ke patak banteng, beli oleh-oleh. Carica jajanan khas dieng. Oh iya bisa nyicipin dulu dan gratis, diajari dilis yg suka gratisan.. haha..

Tepat jam 12 kita mulai perjalanan pulang ke semarang. Thanx to Nova komandan lapangan selama pendakian, Danu Affan tim sapu jagad pengawal pendakian, Cahya Aziz Hugo tim pembawa perlengkapan (cariernya paling gede n berat), Christin, Devy, Andita, Dilis tim masak memasak yg menjaga perut kami ada isinya. Semoga kita diberikan kesempatan lagi untuk berpetualang bersama kembali..

HEAT! Hexa Adventure Team

RAH 08092014



Tidak ada komentar:

Posting Komentar